Setiap pelaksanaan ibadah pada dasarnya memiliki hikmah tersendiri. Selain hikmah berupa keutamaan, seringkali hikmah hanya bisa dirasakan oleh pelaku ibadah. Dari banyaknya ibadah, terkadang hikmah haji memberikan kesan yang mendalam bagi jamaah.


Secara umum hikmah haji adalah mendatangkan pahala dan menjadi penghapus dosa. Namun selain itu, ternyata ada hikmah tersendiri dari pelaksanaan rukun haji. Ketika jamaah memahami setiap hikmahnya, tentu pelaksanaan ibadah haji akan semakin semangat.


Lantas apa saja hikmah dari setiap pelaksanaan rukun haji? Simak ulasan berikut dan dapatkan informasinya!


Apa itu Hikmah?

Definisi hikmah, Sumber: bmh.or.id


Sebelum membahas tentang hikmah rukun haji, ada baiknya bila jamaah mengerti makna hikmah. Sebab dengan mengerti makna, amalan akan semakin maksimal. Bahkan haji yang mabrur salah satunya lebih dekat dicapai saat jamaah mengerti hikmah haji.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikmah artinya adalah arti atau makna yang dalam. Dengan demikian hikmah merupakan makna yang terkandung dari suatu peristiwa.


Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa hikmah dapat berasal dari kejadian, atau bisa bersumber dari buku. Jika dari kejadian, hikmah didapatkan dari perenungan yang mendalam. Dan jika dari buku biasanya berasal dari cerita di dalamnya.


Maka sebenarnya dalam berbagai peristiwa atau kejadian akan mengandung hikmah. Dalam larangan ibadah haji misalkan, di dalamnya tentu terdapat hikmah. Dimana hikmah itu menjadi sebab mengapa dilarangnya sesuatu. Apalagi jika dalam sesuatu itu terdapat muatan hukum.


Namun yang menjadi masalah adalah tidak semua orang bisa mendapat hikmah. Terlebih bagi mereka yang sering abai pada setiap kejadian. Dan jika jamaah ingin ibadahnya lebih berkesan, ada baiknya jamaah merenungi setiap amalan haji yang tengah dilakukannya.


Hikmah Haji dalam Setiap Rukun

Hikmah rukun haji, Sumber: accor.com


Dengan demikian apa saja hikmah haji dari setiap pelaksanaan rukun haji? Berikut adalah hikmah yang terkandung di dalamnya:


1. Mandi Ihram


Sebelum mengenakan pakaian ihram setiap jamaah disunnahkan untuk mandi ihram. Hikmah dari melakukan amalan ini adalah bahwa untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci, setiap jamaah sebaiknya dalam keadaan suci.


2. Mengenakan Pakaian Ihram


Pakaian ihram adalah pakaian khas yang dikenakan oleh jamaah haji. Pakaian ini semuanya berwarna putih. Hikmahnya adalah ketika akan menunaikan ibadah haji, niat harus benar-benar tidak ternoda dengan berbagai kepentingan dunia.

Niat yang diimplementasikan dengan pakaian ini akhirnya akan diganjar dengan predikat haji mabrur. Sebab tidak ada balasan bagi yang berhaji dengan niat tulus karena Allah kecuali haji yang mabrur.


3. Talbiyah


Setelah mengenakan pakaian ihram, jamaah akan mengucapkan kalimat talbiyah. Dimana kalimat itu adalah untuk menegaskan bahwa datangnya mereka ke Tanah Suci untuk berhaji karena panggilan Allah.


Hikmah dari pelafalan kalimat itu terus menerus adalah bahwa tidak ada yang mampu mengantarkan jamaah berhaji kecuali Allah. sebab seberapapun seseorang memiliki kekayaan, tanpa ada panggilan dari Allah maka orang itu tidak juga akan berangkat haji.


Melafalkan talbiyah secara terus menerus adalah bentuk rasa syukur kepada Allah. Sebab dirinya telah dipilih oleh Allah untuk melengkapi rukun Islam dengan berhaji.


4. Wukuf di Arafah


Wukuf di Arafah merupakan inti ibadah haji. Meski jamaah memiliki cara mendapatkan haji mabrur, tanpa melaksanakan wukuf ibadah hajinya tetap tidak sah. Dengan demikian wukuf tentu memiliki hikmah yang tidak bisa dianggap sepele.


Hikmah dari pelaksanaan wukuf adalah menegaskan bahwa apapun keadaan manusia di dunia, posisinya tetaplah hamba. Meski dirinya adalah pejabat, bergelimang harta, atau penyandang status sosial lainnya maka dihadapan Allah tetap hanya sebagai hamba.


5. Dzikir di Masy’aril Haram


Makna dzikir adalah mengingat. Dengan demikian setelah mengakui diri sebagai hamba dalam pelaksanaan wukuf, jamaah harus berdzikir.


Hikmah dari pelaksanaan amalan ini adalah bahwa setelah jamaah mengaku dirinya adalah hamba, dirinya harus mengingat Allah. Dzikrullah maknanya adalah mengingat Allah. Mengingat Allah setelah pengakuan penghambaan, akan mengantar jamaah menjadi mukmin yang bertakwa.


6. Lempar Jumroh


Setelah jamaah menjadi hamba yang selalu ingat pada Allah, bukan berarti dirinya jauh dari masalah. Bahkan bisa jadi masalah akan semakin banyak. Dimana dalam menghadapi masalah dipraktekkan dalam lempar Jumroh.


Lempar jumroh sejarahnya adalah melempar setan yang dilakukan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Pada dasarnya setan menjadi masalah bagi orang beriman. Hikmah lempar jumroh selain untuk melempar setan, juga sikap untuk berani menghadapi setiap masalah.


7. Thawaf


Dalam pelaksanaan rukun thawaf juga memiliki hikmah tersendiri. Dimana pada dasarnya dalam kehidupan akan terus berputar. Tidak ada sedih atau senang yang abadi. Dengan berputarnya keadaan manusia, dalam setiap keadaan harus selalu mengingat Allah.


Dimana dalam thawaf jamaah mengelilingi Baitullah. Dan dalam setiap berputarnya keadaan kehidupan, jamaah perlu terus mengingat Allah meski tidak sedang di samping Baitullah.


8. Cukur atau Tahallul


Segala rangkaian rukun ibadah haji akan ditutup dengan bercukur atau tahallul. Dimana amalan ini tentu memiliki hikmah tersendiri.


Hikmah dari aktivitas ini setidaknya manusia pada akhirnya harus merelakan apa yang akan ditinggal. Ketika kematian datang, segala yang dimiliki di dunia tidak akan dibawa. Dan hal itulah yang dicerminkan dengan mencukur rambut atau tahallul.


Nah itulah hikmah haji dalam setiap pelaksanaan rukunnya. Dimana pelaksanaan setiap rukun dengan semangat dan antusias pada dasarnya akan mendatangkan keutamaan tersendiri. Sebab dalam ibadah haji tidak hanya ada keutamaan haji mabrur, namun juga keutamaan pelaksanaan rukun yang benar.


Menghindarkan dari Penyimpangan

Rukun haji menghindarkan dari penyimpangan, Sumber: islamicbureau.org


Dengan mengetahui hikmah haji dalam setiap rukunnya, tentu akan menghindarkan setiap jamaah dari penyimpangan. Pada dasarnya bagi seorang mukmin, pengetahuan akan membuatnya tidak melakukan kesalahan dan penyimpangan.


Maka jika sudah mengetahui hikmah haji dan ingin segera melaksanakan ibadah ini, jamaah perlu bersiap. Selain kesiapan dana dan ilmu, jamaah perlu mencari perjalanan haji yang sesuai. Dan jika sudah siap semuanya, saat ini jamaah bisa menikmati paket haji furoda resmi.


Dengan demikian pemahaman akan ilmu dan hikmah haji akan segera terlaksanakan. Sebab pada dasarnya bagi seorang muslim melakukan sesuai akan lebih baik jika disegerakan. Terlebih jika sudah ada kesiapan.


Nah itulah ulasan mengenai hikmah haji dalam setiap pelaksanaan rukunnya. Hikmah hanya akan didapat bagi mereka yang mau merenung. Sebaiknya setiap muslim selalu memaksimalkan akalnya untuk merenungi setiap aktivitas dan kejadian.