Dalam pelaksanaan ibadah, tentu setiap hamba berharap ibadahnya sah dan diterima. Terlebih jika itu adalah ibadah dengan biaya mahal seperti haji. Setiap jamaah perlu memahami cara mendapatkan haji mabrur. Jika tidak, tentu jamaah akan mendapatkan kerugian.
Berbeda dengan ibadah lain, jika jamaah rugi dalam ibadah haji maka kerugiannya begitu besar. Tidak hanya rugi dalam tenaga, namun juga rugi dalam biaya. Meski demikian, berkenaan dengan mabrurnya haji itu terkait erat dengan pemahaman jamaah pada makna mabrur itu sendiri.
Lantas bagaimana cara yang bisa dilakukan agar ibadah haji menjadi mabrur?
Apa Itu Haji Mabrur?
Apa itu haji mabrur, Sumber: cloudfront.net
Banyak orang mengira bahwa haji mabrur itu berkaitan dengan rezeki. Jamaah yang mendapat haji mabrur, adalah mereka yang lancar rezekinya setelah kembali dari pelaksanaan ibadah haji.
Ada juga yang menyematkan predikat haji mabrur kepada mereka yang setelah pulang haji, hidupnya semakin mudah jauh dari masalah. Seakan hidupnya penuh keberkahan sebab apapun menjadi begitu mudah.
Fenomena seperti yang telah disebutkan di atas pada dasarnya adalah bonus. Hadiah yang diberikan Allah pada jamaah yang telah mencapai haji mabrur, meski tidak semuanya.
Sedangkan makna haji mabrur sendiri terkait erat dengan arti katanya. Mabrur merupakan kata serapan dari bahasa Arab, dari kata al birr yang berarti kebaikan, kejujuran dan ketaatan. Dengan demikian orang yang mendapat haji mabrur hidupnya terkait erat dengan arti tersebut.
Jamaah yang mendapat haji mabrur, hidupnya akan semakin baik setelah kembali dari Tanah Suci. Ketaatannya pada agama Allah akan semakin meningkat setelah kembali dari berhaji. Otomatis dirinya senantiasa bertambah jujur pada diri sendiri dan orang lain.
Dengan demikian setiap jamaah perlu menempuh cara yang sesuai kaidah dalam berhaji. Tidak hanya melakukan tata cara dengan benar dan menghindari larangan, namun juga dalam hal lain.
Terutama dalam hal larangan. Meskipun larangan haji mirip dengan larangan saat umroh, tetapi keduanya terdapat perbedaan. Memaksimalkan cara untuk mencapai haji mabrur perlu mengetahui perbedaan larangan di antara keduanya.
Cara Mendapatkan Haji Mabrur
Cara mendapatkan haji mabrur, Sumber: arabnews.pk
Adanya pengetahuan tidak hanya menjadikan haji lebih dekat pada mabrur, namun juga berpengaruh pada kelancaran ibadah haji. Cara mendapatkan haji mabrur berikut dapat dijadikan pengetahuan oleh setiap jamaah:
1. Biaya Halal
Untuk mendapatkan haji mabrur, tentu langkah yang paling awal dilakukan adalah berkaitan dengan persiapan biaya. Setiap jamaah perlu menyiapkan uang yang berasal dari sumber yang halal. Selain itu cara mendapatkannya pun perlu dilakukan dengan cara yang halal.
Segala sesuatu yang didapatkan dengan biaya yang tidak halal, hasilnya akan buruk. Terlebih itu dalam pelaksanaan ibadah haji. Bisa jadi biaya yang tidak halal akan mencelakai jamaah haji itu sendiri.
2. Niat yang Benar
Selain itu yang juga perlu dilakukan adalah adanya niat yang benar. Yakni niat dalam melaksanakan ibadah haji karena Allah semata.
Di masa modern ini sering dijumpai jamaah yang berhaji dengan niat yang keliru. Mulai dari karena motif ekonomi, maupun untuk mencari popularitas. Niat-niat duniawi tidak tepat jika dilakukan untuk aktivitas ibadah, sebab ibadah adalah aktivitas pembuktian penghambaan.
3. Melakukan Setiap Rangkaian
Dan yang juga perlu dilakukan oleh setiap jamaah adalah melakukan setiap rangkaian ibadah haji degan antusias. Mulai dari rukun, hingga pada rangkaian yang lain.
Rukun dalam haji mirip dengan umroh, namun tetap ada perbedaan. Setiap jamaah perlu memperhatikan rukun tersebut. Sebab keutamaan ibadah umroh dan ibadah haji hanya bisa dilakukan dengan mengikuti rangkaian pelaksanaan. Mulai dari aturan, hingga tata caranya.
4. Meninggalkan Larangan
Di atas telah disinggung bahwa untuk mendapat haji mabrur setiap jamaah perlu mengikuti aturan dan meninggalkan larangan. Baik itu larangan yang sifatnya ringan dan pribadi, hingga larangan berat dan sifatnya sosial.
Cara mudah agar terhindar dari larangan adalah dengan mengetahui larangan haji. Setelah mengetahuinya, ada baiknya setiap jamaah tidak mencobanya meski sedikit.
5. Menghindari yang Tidak Bermanfaat
Ketika di Tanah Suci, jamaah juga perlu menghindari segala sesuatu yang tidak bermanfaat. Sebab meski ibadah haji berisi rangkaian aktivitas ibadah, tetap di antara padatnya aktivitas itu ada luangnya.
Dengan demikian ketika datang waktu luang, sebaiknya jamaah terus berupaya mengisinya dengan yang bermanfaat. Sebab jika tidak diisi dengan aktivitas bermanfaat, tentu akan terisi dengan yang sebaliknya. Aktivitas bermanfaat yang dilakukan di Tanah Suci akan mendatangkan keutamaan tersendiri.
Nah itulah beberapa cara mendapatkan haji mabrur yang bisa dijadikan referensi oleh setiap jamaah. Selain melakukan cara tersebut, sebaiknya jamaah ibadah haji senantiasa menjaga diri ketika di Tanah Suci. Menjaga diri dari segala hal yang sia-sia.
Saat Haji Mabrur
Imbalan bagi haji mabrur, Sumber: unsplash.com
Tidak peduli jenis haji yang dilakukan, saat ibadah haji mabrur akan mendatangkan keutamaan bagi pelakunya. Baik dirinya melakukan perjalanan haji biasa, haji undangan, maupun haji furoda 2025, basalannya sama saat ibadahnya mabrur.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga”, (HR Bukhari)
Surga merupakan tempat kembali yang diharapkan oleh setiap orang beriman. Dan untuk mencapainya, salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah mendapatkan haji mabrur.
Dengan demikian dalam pelaksanaan ibadah haji, setiap jamaah tidak boleh melakukannya asal-asalan. Cara mendapatkan haji mabrur perlu dipahami untuk meraih predikat mabrur. Sebab predikat itu hanya Allah Ta’ala yang mengetahui.
Dengan haji mabrur, seorang muslim sejatinya telah mendapatkan tiket masuk surga. Meski demikian, bukan berarti dirinya terhenti melakukan amal sholeh ketika hajinya mabrur. Sebab haji mabrur salah satu tandanya adalah terus melakukan amal sholeh setelah kembali dari haji, dalam keadaan sendiri maupun saat bersama.