Setiap orang beriman pasti berharap bisa menunaikan ibadah haji. Bahkan tidak sedikit yang menginginkan haji di usia muda. Bukan tanpa alasan, selain kekuatan yang masih prima, daya ingat saat itu juga masih kuat.
Namun untuk mewujudkan hal itu tentu tidak mudah. Sebab saat ini antrian jamaah haji sudah tembus puluhan tahun. Untuk bisa berhaji di usia muda, setiap muslim perlu tips jitu untuk mewujudkannya. Terutama dalam hal menabung.
Lalu bagaimana langkah menabung agar bisa menunaikan haji di usia muda?
Tetap Menjaga Kesadaran
Ibadah haji bagi yang mampu, Sumber: pexels.com
Kewajiban haji pada dasarnya hanya melekat bagi mereka yang mampu. Berdasar hal itu, maka banyak yang menganggap ibadah ini bukan prioritas. Dimana sebagian orang hanya akan memikirkan kewajiban haji saat memiliki harta yang cukup.
Padahal menunaikan haji akan menyempurnakan keislaman seorang muslim. Dengan demikian, beruntunglah bagi mereka yang Allah beri kesadaran akan pentingnya haji. Sebab terkadang Allah memberikan kesadaran ini saat seseorang belum baligh.
Maka saat sudah memahami pentingnya haji dalam Islam, perlu menjaga kesadaran ini. Dimana kesadaran yang terjaga akan lebih mendekatkan pada terwujudnya pelaksanaan haji.
Menjaga kesadaran terkait pentingnya ibadah haji perlu diimbangi dengan tindakan. Baik itu berupa ilmu terkait pelaksanaan haji, serta persiapan biaya dengan menabung. Sebab dengan ilmu ibadah akan lancar, dengan tabungan cukup akan memperlancar perjalanan ibadah haji.
Terlebih saat ini ada beragam pilihan perjalanan haji. Mulai dari yang regular hingga haji furoda. Dimana masing-masing memiliki perbedaan. Dengan ilmu seseorang akan mengetahui perbedaan haji furoda dan haji plus.
Kesadaran akan pentingnya haji menjadi bekal utama untuk merealisasikannya. Jika sudah Allah berikan kesadaran, langkah bersyukur adalah dengan berupaya mewujudkannya. Terlebih jika memang sudah memiliki kecukupan rezeki sejak kecil.
Tips Menabung untuk Berangkat Haji
Tips menabung untuk biaya berangkat haji, Sumber: pexels.com
Sebagai ibadah yang memerlukan banyak biaya, tips diperlukan dalam menabung. Dan berikut adalah beberapa tips menabung untuk berangkat haji di usia muda:
1. Prioritaskan Keuangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan membuat prioritas keuangan. Hal ini tentu akan bersinggungan antara satu kebutuhan dengan kebutuhan yang lain.
Apalagi jika yang akan diambil adalah paket haji furoda. Setelah mengetahui berapa biaya haji furoda, maka pengelolaan keuangan lebih memerlukan kecermatan. Bahkan beberapa kebutuhan perlu untuk dikesampingkan sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan.
2. Buat Tabungan Haji
Langkah selanjutnya sebaiknya membuat tabungan haji. Dalam hal ini, sebaiknya memilih bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS BPIH) yang telah ditunjuk Kemenag secara resmi. Hal ini tentu untuk mengurangi resiko penipuan.
Dampak positif dari pembuatan tabungan di bank ini cukup banyak. Selain memudahkan perhitungan keperluan, juga untuk menjaga tabungan. Sebab jika menabung secara mandiri, terkadang ada saja celah untuk menggunakan tabungan untuk keperluan lain.
3. Sisihkan Pendapatan
Berkaitan dengan pengelolaan keuangan, akan lebih baik jika membuat pos tabungan haji. Dalam hal ini berarti perlu menyisihkan pendapatan pokok dalam jumlah tertentu. Semakin besar pilihan paket haji, tentu semakin besar pendapatan yang harus disisihkan.
Dengan demikian akan lebih mudah jika sudah punya tabungan sejak dini. Saat mulai sadar akan pentingnya haji, bersegera menabung lebih baik. Sehingga saat sudah memiliki pendapatan tinggal melanjutkan tabungan untuk berangkat haji.
4. Mencari Penghasilan Tambahan
Dalam rangka mempercepat tabungan haji, perlu juga untuk mencari pemasukan tambahan. Maksud dari hal ini adalah mencari pemasukan di luar dari pekerjaan pokok.
Saat usia muda keadaan tubuh sedang enerjik. Dengan keadaan tersebut, dimungkinkan untuk melakukan berbagai pekerjaan. Jika masih ada waktu yang tersisa dari pekerjaan pokok, bisa menambah dengan pekerjaan lain. Tetapi tetap dengan memperhatikan waktu istirahat.
Dari berbagai pengalaman banyak orang, terkadang pekerjaan sampingan justru lebih menjamin. Meski terlihat bukan pekerjaan pokok, banyak orang mendapatkan penghasilan lebih besar dari sisi ini.
5. Pertimbangkan Investasi
Selain itu jika memungkinkan perlu juga mempertimbangkan investasi. Dengan begitu kompleksnya dunia bisnis saat ini, di dalamnya tentu terdapat banyak peluang.
Sebagai muslim ada banyak akad kerjasama yang bisa dilakukan. Jika memang sudah tidak memiliki waktu. Kerjasama dengan hanya memberi modal diperbolehkan dalam Islam. Hal ini dapat menjadi satu alternatif untuk menambah tabungan haji.
Tetapi untuk menjalankan hal ini tetap memerlukan kehati-hatian. Jangan terlalu mudah mempercayai investasi tertentu. Sebab masa digital ini juga banyak dijumpai investasi bodong yang berakhir dengan kasus penipuan.
6. Konsisten Menabung
Dan yang terakhir tips yang paling tidak boleh ditinggal adalah konsisten dalam menabung. Dimana hal ini menjadi salah satu langkah yang cukup sulit dilakukan.
Dengan berbagai kebutuhan hidup, terkadang tabungan menjadi hal yang sering dikorbankan. Dengan berbagai alasan, mengambil dana tabungan seakan menjadi suatu yang lumrah. Padahal jika disesuaikan dengan tujuan, hal ini sebaiknya jangan sampai dilakukan.
Perlu Diperhatikan
Esensi ibadah haji, Sumber: pexels.com
Meski esensinya ibadah haji adalah bagian dari rukun Islam, namun pelaksanaannya hanya bagi yang mampu. Jika tabungan diperhitungkan sudah cukup sebelum waktunya, maka bisa berhaji dengan paket furoda. Terlebih saat ini sudah ada haji furoda terjangkau.
Namun jika dalam perjalanan menabung banyak hal yang harus membatalkannya, maka tidak mengapa. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,
“Mengerjakan haji adalah kewajiban bagi manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah”. (QS Al Baqarah 97)
Dengan demikian menabung saat sudah memiliki kesadaran adalah bentuk usaha untuk melakukan ketaatan. Namun jika tetap tidak mampu menunaikan ibadah haji, bukan lah masalah. Yang terpenting adalah telah ada upaya untuk melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.