Salah satu hal yang menjadi pertanyaan, terutama dari jamaah yang baru pertama kali hendak melaksanakan umroh adalah berapa uang saku umroh yang sebaiknya dibawa. Ini adalah pertanyaan mendasar sekaligus krusial karena akan berpengaruh pada kelancaran ibadah umroh yang dilaksanakan.


Memang, agen travel umroh akan menyediakan fasilitas penunjang untuk setiap jamaah, seperti akomodasi, biaya makan dan lainnya. Namun, tidak berarti bahwa jamaah umroh tidak perlu menyediakan uang saku untuk penunjang lainnya.


Lantas, berapa uang saku umroh yang sebaiknya dibawa agar kebutuhan saat umroh bisa terpenuhi dengan baik dan ibadah umroh pun berjalan dengan lancar? Simak ulasannya!


Ragam Aktivitas di Tanah Suci saat Umroh

Aktivitas di kala umroh, Sumber: pegadaian.co.id


Sebagaimana disinggung sebelumnya, sebagian besar kegiatan umroh yang dilakukan di Tanah Suci sudah diatur sedemikian rupa oleh agen travel umroh. Beberapa hal vital seperti penerbangan, handling koper, transportasi, akomodasi, keperluan makan termasuk jatah zam-zam pun sudah menjadi tanggung jawab pihak travel umroh.


Artinya, untuk keperluan tersebut, jamaah tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Hanya saja, dana untuk umroh tambahan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekunder seperti berbelanja, memenuhi kebutuhan pribadi dan lainnya. 


Nah, keperluan inilah yang memerlukan tambahan dana. Hanya saja, memang, besaran dana yang diperlukan nantinya bisa disesuaikan sesuai kebutuhan pribadi.


Gambaran Uang Saku Umroh yang Ideal untuk Dibawa

Uang saku saat umroh, Sumber: kompas.com


Tidak dimungkiri memang jika uang saku selama umroh tergantung dengan kebutuhan masing-masing jamaah. Hanya saja, jika Anda tidak memiliki gambaran tentang uang saku tersebut sementara Anda ingin menabung untuk umroh untuk mempersiapkan ibadah ini dengan baik, berikut beberapa detail yang bisa dijadikan gambaran.


1. Belanja Oleh-oleh


Anda tentu sepakat jika berbelanja oleh-oleh menjadi kebiasaan dari jamaah umroh, terutama yang berasal dari Indonesia. Meskipun, tentu, niat utama berangkat umroh haruslah didasari dengan niat beribadah kepada Allah dan bukan keinginan untuk berbelanja.


Jika ingin berbelanja, ada cukup banyak tempat yang bisa dituju seperti pasar dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Biasanya, toko tersebut memasang label seperti “everything 2 riyal” yang artinya semua barang dihargai 2 riyal. Selain itu, jika ingin berbelanja pakaian, maka harganya sekitar 25 hingga 50 riyal.


2. Berburu Kuliner


Suka berburu aneka kuliner? Ada cukup banyak jajanan dan sajian kuliner menarik yang bisa Anda coba selama melaksanakan umroh. Secara umum, harga makanan di Arab Saudi cenderung standar. Misalnya, teh susu yang menjadi favorit jamaah asal Indonesia hanya dijual dengan harga 1 riyal saja.


Aneka makanan lain seperti kebab dijual dengan harga 4 riyal sementara panganan khas Arab Saudi seperti kurma, kacang Arab, kismis dan lainnya dijual dengan harga sekitar 50 hingga 100 riyal per kilogram tergantung grade.


Masalah kuliner ini memang sejalan dengan selera jamaah. Artinya, jika Anda merasa tidak terlalu suka berburu kuliner, maka makanan yang disediakan oleh pihak catering pun sebenarnya sudah cukup.


3. Biaya Telekomunikasi


Pengeluaran lain yang perlu persiapan dana selama umroh adalah biaya untuk telekomunikasi. Terkait hal ini, Anda bisa memilih opsi untuk menggunakan kartu dari provider Indonesia yang dikenakan dengan biaya paket roaming khusus atau menggunakan provider lokal Arab Saudi.


Terkait opsi tersebut, menggunakan provider lokal tentu menjadi opsi yang lebih baik karena selain lebih murah, juga lebih mudah perihal isi ulang. Nah, setibanya di Mekkah, Anda bisa membeli kartu perdana untuk mendapatkan akses telekomunikasi yang memadai.


4. Biaya Transportasi


Memang, secara umum, transportasi selama melaksanakan umroh sudah menjadi fasilitas dari agen travel umroh. Misalnya, perjalanan dari Madinah menuju ke Mekkah atau dari Mekkah menuju beberapa tempat tertentu. Artinya, tidak ada dana tambahan yang dikeluarkan untuk keperluan ini.


Hanya saja, jika Anda menggunakan transportasi lain seperti dari hotel menuju ke Masjid Nabawi, maka ada pengeluaran tambahan yang diperlukan. Tambahan dana transportasi juga diperlukan ketika Anda hendak berziarah atau mengunjungi suatu tempat di luar jadwal yang diberikan pihak travel umroh.


5. Keperluan Ibadah


Pengeluaran lain terkait uang saku umroh yang perlu dipersiapkan adalah untuk keperluan ibadah, termasuk sedekah. Ya, sedekah adalah amalan yang sangat disarankan untuk dilakukan ketika umroh. Melalui sedekah yang diberikan, ada balasan pahala berlipat ganda yang nantinya akan didapatkan.


Selain sedekah, uang saku umroh juga sebaiknya dipersiapkan untuk membayar dam. Dam sendiri merupakan denda yang harus dibayarkan ketika melakukan larangan dalam ibadah umroh.


Bisa jadi, karena ketidaktahuan, seorang jamaah melakukan pelanggaran tertentu. Nah, dengan menyediakan dana cadangan, maka ia nantinya tidak akan kebingungan untuk membayar dam yang besarnya tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan.


Lantas, Berapa Uang Saku Umroh Ideal yang Harus Dibawa?

Uang saku yang ideal untuk dibawa saat umroh, Sumber: kompasiana.com


Dengan beberapa kebutuhan penunjang aktivitas selama umroh yang dipaparkan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa asumsi pengeluaran per hari selama umroh adalah sekitar 100 riyal atau sekitar Rp 400.000.


Nah, perhitungan uang saku tersebut nantinya bisa dipadukan dengan pilihan paket umroh yang hendak Anda pilih.


Misalnya saja, ketika Anda memilih paket umroh selama 7 hari, maka uang saku umroh yang diperlukan adalah 700 riyal atau sekitar 2,8 juta. Hanya saja, ada baiknya jika Anda menambahkan lagi uang saku sekitar 1 jutaan untuk berjaga-jaga. Terutama jika Anda baru berangkat umroh untuk pertama kali di mana belum mengetahui kondisi Arab Saudi.