Sebagai ibadah yang sama-sama dilakukan di Tanah Suci, haji dan umroh memiliki perbedaan. Meski perbedaan haji dan umroh adalah terkait waktu yang begitu jelas, namun ada perbedaan lain. Setiap muslim perlu mengetahui perbedaan itu jika berniat menunaikannya.


Seperti yang telah diketahui, ibadah haji hanya bisa dilakukan pada awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah. Sedangkan untuk ibadah umroh, dapat dilakukan sepanjang tahun selain waktu haji. Perbedaan inilah yang sudah familiar dipahami umat Islam.


Nah selain perbedaan itu, apa saja perbedaan lainnya dari kedua ibadah tersebut? 


Perbedaan Haji dan Umroh

Perbedaan haji dan umroh, Sumber: pexels.com


Selain memiliki persamaan, ibadah haji dan umroh memiliki beberapa perbedaan. Dan berikut adalah beberapa perbedaannya:


1. Rukun Ibadah


Perbedaan rukun termasuk menjadi perbedaan yang mencolok dari kedua ibadah ini. Ibadah haji memiliki lima rukun dalam pelaksanaannya. Sedangkan ibadah umroh hanya memiliki lima rukun.


Jika diurutkan rukun haji terdiri dari niat ihram, wukuf di Padang Arafah, thawaf, sa’i dan memotong rambut. Sedangkan urutan rukun umroh terdiri dari niat ihram, thawaf, sa’i dan memotong rambut. Dengan demikian rukun wukuf di Padang Arafah menjadi pembedanya.


Dimana amalan rukun di Padang Arafah sendiri memiliki posisi istimewa dalam ibadah haji. Sebab Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

“Haji itu adalah Arafah. Barangsiapa datang sebelum shalat subuh pada malam Jamak (malam keberangkatan ke Muzdalifah), maka hajinya telah sempurna”. (HR Ibnu Majah)


2. Hukum Pelaksanaan


Selain rukun, perbedaan haji dan umroh juga terlihat dari hukum pelaksanaan. Dimana semua umat Islam mengetahui bahwa ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu. Sedangkan ibadah umroh hukumnya masih dalam perdebatan di kalangan para ulama.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 97 yang artinya,

“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam”.


Dan dalam As Siraj Al Wahhaj halaman 151, Syekh Muhammad Al Zuhri Al Ghamrawi menjelaskan,

“Hukum umroh diperselisihkan para ulama. Menurut pendapat al adhhar (yang kuat) hukum umroh adalah wajib. Sedangkan menurut pendapat mauqabil al adhhar (yang lemah), hukumnya adalah sunnah”.


3. Kewajiban

Kewajiban dari masing-masing ibadah, Sumber: pexels.com


Selain perlu memperhatikan larangan ibadah haji, jamaah juga perlu memperhatikan kewajiban haji. Kewajiban yang dimaksud adalah rangkaian ritual manasik yang apabila ditinggalkan tidak akan membatalkan ibadah, namun harus diganti dengan dam.


Selain dalam ibadah haji, kewajiban ini juga ada di dalam ibadah umroh. Dan yang menjadikan keduanya berbeda adalah jumlah kewajiban yang ada pada masing-masing ibadah.


Kewajiban ibadah haji sendiri ada lima yaitu niat ihram dari miqat ( batas area yang telah disesuaikan dengan daerah asal jamaah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, thawaf wada’ (thawaf perpisahan), dan melempar jumrah.


Dan untuk ibadah haji, kewajibannya lebih berkurang dari kewajiban haji. Dimana kewajiban ibadah umroh hanya ada dua, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Meski hanya dua, jamaah tetap perlu hati-hati saat melaksanakan ibadah umroh. 


4. Status dalam Islam


Dan satu hal yang membedakan ibadah haji dan umroh adalah status keduanya dalam agama Islam. Ibadah haji statusnya adalah sebagai rukun Islam. Dimana jika ada seorang muslim telah menunaikan ibadah haji, maka sempurnalah keislamannya.


Sedangkan ibadah umroh, dalam Islam statusnya bukan termasuk rukun Islam. Dimana bagi yang sudah berhaji tetap sempurna keislamannya meskipun tidak berumroh.


5. Durasi Pelaksanaan


Dan selain waktu pelaksanaan, yang termasuk pembeda pada keduanya adalah durasi pelaksanaan. Ibadah haji cenderung lebih lama durasi pelaksanaannya. Bahkan hingga sebulan lebih. Sedangkan ibadah umroh bisa selesai dalam waktu singkat, terlebih jika tidak berkunjung ke destinasi wisata.


Berdasarkan hal ini maka akan berpengaruh terhadap biaya keduanya. Dengan durasi yang lebih panjang, maka biaya ibadah haji lebih mahal daripada ibadah umroh. Dimana yang terbilang paling mahal pada biaya umroh adalah jika memilih umroh Ramadhan 2025.


Nah itulah lima perbedaan dari ibadah haji dan umroh. Saat melaksanakan ibadah haji dan umroh, jamaah akan lebih khusyuk saat mengetahui perbedaannya. Terlebih jika memiliki tips agar ibadah menjadi lebih khusyuk.


Tips Ibadah Khusyuk

Tips beribadah dengan khusyuk, Sumber: pexels.com


Ada banyak tips agar pelaksanaan ibadah haji dan umroh menjadi khusyuk. Dan berikut tips yang cukup penting untuk upaya meraih ibadah yang khusyuk:


1. Persiapan Ilmu


Pertama jelas yang paling penting agar ibadah menjadi khusyuk adalah penguasaan ilmu. Sebab dengan ilmu, jamaah mengetahui rangkaian ibadah yang akan dilakukan. Dimana ilmu terkait ibadah haji dan umroh tidak hanya rukunnya, namun segala hal terkait termasuk sunnah yang menyertainya.


2. Persiapan Fisik


Dan yang tidak kalah penting adalah persiapan fisik. Kondisi cuaca di Tanah Suci sangat berbeda dengan cuaca di Tanah Air. Jika fisik tidak cukup kuat, jamaah bisa jatuh sakit. Hal ini tentu akan mempersulit melaksanakan setiap rangkaian ibadah.


3. Kesiapan yang Ditinggalkan


Dan terakhir yang perlu untuk dikondisikan adalah apa yang ditinggalkan di Tanah Air. Baik keluarga dan segala yang menjadi tanggungan, sebaiknya perlu dikondisikan. Sebab jika masih ada yang belum terkondisi, seringkali akan memecahkan fokus saat pelaksanaan ibadah.


Nah itulah tips yang cukup penting untuk dipersiapkan dalam rangka menggapai ibadah yang khusyuk. Sebab saat ibadah khusyuk, selain ibadah menjadi mabrur juga menjadikan rasa ibadah lebih nikmat.