Dapat menunaikan ibadah umroh menjadi kenikmatan tersendiri bagi umat Islam. Melalui perantara umroh, seorang muslim bisa melakukan berbagai amalan di Tanah Suci. Terlebih jika bisa melakukan iktikaf, bisa jadi jamaah akan memperoleh keutamaan iktikaf di Masjidil Haram.
Pada dasarnya iktikaf tidak hanya terbatas dilakukan di masjid utama umat Islam itu. Agama Islam menganjurkan iktikaf untuk dilakukan di setiap masjid kaum muslimin. Namun jika memiliki kesempatan umroh atau haji, seorang muslim jangan sampai terlewat untuk beriktikaf di Masjidil Haram.
Lantas apa yang melatarbelakangi iktikaf di Masjidil Haram begitu istimewa? Dan keutamaan apa yang akan seorang muslim dapatkan jika melakukannya?
Istimewanya Masjidil Haram
Keistimewaan Masjidil Haram, Sumber: wikipedia.com
Telah menjadi rahasia umum bahwa Masjidil Haram begitu istimewa. Hal itu tentu dipengaruhi oleh sejarah panjang yang telah dilaluinya. Dan kini, Masjidil Haram menjadi masjid tertua di dunia.
Menjadinya Masjidil Haram sebagai masjid tertua di dunia tak luput dari peran Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan putranya. Mereka berdua pada mulanya hanya membangun Ka’bah. Dimana tujuan dibangunnya Ka’bah adalah untuk shalat dan iktikaf anak keturunan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.
Namun seiring berjalannya waktu, pengunjung Ka’bah pun semakin meningkat. Dan agar daya tampung memadai, penduduk pun mulai melebarkan bangunan sekeliling Ka’bah.
Meningkatnya pengunjung terjadi ketika Islam telah menyebar ke berbagai penjuru. Selain karena mengetahui keutamaan iktikaf, disyariatkannya haji dan umroh juga mendorong naiknya intensitas pengunjung.
Dengan demikian Khalifah Umar bin Khattab berinisiatif untuk melakukan pemugaran Ka’bah. Dan akhirnya Ka’bah dilengkapi dengan adanya bangunan Masjidil Haram.
Keistimewaan Masjidil Haram bukan sekedar karena sebagai masjid tertua di dunia saja. Namun terpeliharanya ibadah sejak dibangunnya Ka’bah. Bahkan pada renovasi awal, orang-orang Quraisy melakukan renovasi dengan uang halal menurut mereka.
Maka karena keistimewaan tersebut, setiap pengunjung jangan sampai melakukan hal yang terlarang. Baik itu larangan ibadah haji, maupun larangan ketika berada di Tanah Suci. Selain untuk menjauhi murka Allah, juga untuk menghargai usaha perjuangan para pendahulu.
Keutamaan Iktikaf di Masjidil Haram
Keutamaan melakukan iktikaf di Masjidil Haram, Sumber: madaninews.id
Berdasar uraian di atas, setiap muslim jangan sampai melewatkan untuk iktikaf di Masjidil Haram saat umroh. Dan berikut adalah beberapa keutamaannya:
1. Pahala Dilipatgandakan
Keutamaan pertama yang akan didapatkan oleh jamaah adalah pahala yang berlipat. Terlebih jika dalam iktikaf diisi dengan melakukan amalan-amalan yang disyariatkan. Dan yang dijelaskan Rasulullah sendiri terkait hal ini adalah ketika seorang muslim melakukan shalat di sana.
Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 shalat di masjid lainnya”. (HR Ibnu Majah)
Dilipatgandakannya pahala semakin menegaskan keistimewaan Masjidil Haram. Akan lebih baik, sebelum melakukan iktikaf jamaah perlu mencari tips iktikaf di Masjidil Haram. Baik tips berupa ilmu terkait amalan, juga tips manajemen waktu agar beramal lebih optimal.
2. Meningkatnya Motivasi Ibadah
Selain itu ada juga keutamaan iktikaf yang tidak akan didapatkan ketika berada di masjid lain. keutamaan itu adalah meningkatnya motivasi untuk terus melakukan ibadah.
Saat iktikaf di Masjidil Haram, ada perasaan semangat yang seakan terus mengalir untuk beribadah. Baik itu melakukan amalan wajib, maupun amalan sunnah. Bahkan jika di masjid lain seakan mudah lelah dalam ibadah, ketika di sana seakan rasa lelah menghilang sama sekali.
Hal ini pada dasarnya beriringan dengan keimanan seorang muslim. Semakin tinggi keimanan, semakin besar pula motivasi ibadah yang akan dirasakan.
3. Terlindung dari Godaan Dunia
Dalam berbagai dalil disebutkan bahwa dunia penuh dengan tipuan kenikmatan yang melalaikan. Bagi mukmin yang tidak bisa menjaga diri, dunia akan menjadikannya lupa pada akhirat. Dan salah satu untuk menangkal agar muslim terbebas dari godaan dunia adalah dengan beriktikaf.
Cara untuk terbebas dari tipuan duniawi tidak kalah penting dengan cara mendapatkan haji mabrur. Orang-orang beriman tidak akan menganggap hal ini sepele. Sebab kenyataannya godaan dunia memang begitu berat.
Dan jika iktikaf di masjid pada umumnya saja sudah bisa meredam godaan dunia, terlebih jika itu Masjidil Haram. Selain karena keistimewaan masjid ini, hal itu juga didasari masjid yang berada di Kota Makkah. Sebuah kota yang tidak akan bisa dimasuki Dajjal suatu hari nanti.
4. Seakan Selalu di Taman Surga
Keutamaan iktikaf di Masjidil Haram yang lain adalah seakan selalu berada di taman surga. Hal ini akan dirasakan ketika seorang muslim yang beriktikaf selalu mendekatkan diri kepada ilmu.
Biasanya di Masjidil Haram ada banyak pertemuan untuk membahas ilmu. Jika diizinkan, sebaiknya jamaah ikut dalam halaqah ilmu. Sebab Rasulullah mengatakan, majelis-majelis ilmu itu bagaikan taman surga.
Dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika kamu melewati taman-taman surga maka singgahlah dengan senang”. Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah dzikir (ilmu)”. (HR At Tirmidzi)
5. Mendapat Keutamaan Ramadhan
Terlebih jika umroh dilakukan di bulan Ramadhan, maka jamaah akan mendapat keutamaan Ramadhan dengan beriktikaf di Masjidil Haram. Sebab pada bulan tersebut terdapat berbagai keutamaan yang berkaitan erat dengan masjid.
Beberapa keutamaan iktikaf di Masjidil Haram di antaranya Lailatul Qodar, anjuran iktikaf, sunnah-sunnah Ramadhan dan lain-lain. Jika ingin mendapat keutamaan ini, setiap muslim bisa segera mencari paket umroh Ramadhan 2025 terjangkau.
Tetap Perlu Waspada
Cuaca terik di Mekah, Sumber: accor.com
Meski ada begitu banyak keutamaan iktikaf di Masjidil Haram, setiap jamaah tetap perlu waspada. Dengan demikian setiap jamaah perlu melakukan persiapan iktikaf yang matang.
Salah satu yang perlu terus dijaga adalah masalah kesehatan. Dengan cuaca Tanah Suci yang berbeda dengan Tanah Air, setiap jamaah perlu menjaga vitalitas. Bahkan bila perlu jamaah bisa mengkonsumsi ramuan herbal, meski tetap diiringi dengan istirahat yang cukup.
Sebab jika jamaah sampai sakit, tentu akan banyak hal yang tidak akan bisa dilakukan. Bahkan untuk iktikaf di Masjidil Haram bisa jadi terkendala jika jamaah sampai sakit.