Tidak dipungkiri haji untuk lansia lebih berat tantangannya. Dengan kondisi yang sudah tidak lagi prima, sering kali memunculkan kendala. Jika tidak melakukan persiapan, potensi munculnya kendala pun akan menjadi lebih besar.
Terlebih jika jamaah lansia sudah memiliki penyakit. Keadaan ini beresiko menjadikan ibadah tidak lancar. Kondisi lansia dan berpenyakit perlu persiapan yang lebih matang. Sebab keadaan Tanah Suci memiliki cuaca lebih ekstrem dari pada Tanah Air.
Lantas bagaimana persiapan yang perlu dilakukan jamaah lansia agar pelaksanaan ibadah tetap lancar?
Kejadian pada Jamaah Lansia
Kendala yang mungkin dihadapi jamaah lansia, Sumber: pexels.com
Saat melaksanakan ibadah haji, seringkali jamaah lansia mengalami beberapa kejadian yang tiba-tiba. Dan berikut beberapa di antaranya:
1. Dimensia
Satu gejala yang cukup sering terjadi adalah jamaah lansia mengalami dimensia. Gejala ini disebabkan banyak faktor. Namun faktor yang paling sering adalah karena faktor dehidrasi dan dan kelelahan.
Secara sederhana gejala dimensia dapat dipahami sebagai penurunan kemampuan berpikir dan ingatan. Hal ini tentu cukup beresiko, sebab sebagai ibadah dalam haji banyak aturan. Dalam pelaksanaannya, jamaah perlu mengingat berbagai larangan ibadah haji.
Disebabkan sering terjadi gejala ini, maka pendampingan pada jamaah lansia sangat diperlukan. Selain untuk mengawal kondisinya, juga untuk mengawal pelaksanaan ibadahnya agar tetap lancar.
2. Penyakit Paru
Selanjutnya kejadian yang juga sering terjadi adalah jamaah lansia yang terkena penyakit paru. Hal ini tentu disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar.
Lingkungan Tanah Suci yang lebih berdebu menjadikan paru jamaah lansia rentan. Dengan kemampuan organ yang sudah menurun, debu lebih mudah mengendap pada paru-paru lansia. Akan lebih baik jika jamaah lansia sering mengenakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
3. Kepanikan
Dan yang juga sering terlihat pada jamaah lansia adalah mengalami kepanikan. Hal ini disebabkan jamaah lansia kurang memiliki pengalaman traveling. Selain itu mentalnya sudah mengalami penurunan.
Hal ini sangat rentan jika ada jamaah yang memiliki riwayat penyakit jantungan. Sebab ketika terjadi kepanikan yang mendadak, hal itu berbahaya baginya. Untuk menanggulangi hal ini sebaiknya kekompakan kelompok perlu dijaga.
Nah itulah beberapa hal yang sering terjadi kepada jamaah lansia. Tidak hanya cara mendapatkan haji yang mabrur, kesiapan lansia juga tidak kalah penting dalam hal ini. Dimana haji untuk lansia memang perlu persiapan yang lebih banyak dan matang.
Persiapan Haji untuk Lansia
Persiapan haji bagi jamaah lansia, Sumber: pexels.com
Agar pelaksanaan haji bagi jamaah lansia tetap lancar, sebaiknya mereka melakukan persiapan sejak jauh hari. Dan berikut adalah beberapa persiapan yang bisa untuk dilakukan:
1. Pemeriksaan Berkala
Persiapan pertama yang perlu dilakukan untuk jamaah lansia adalah pemeriksaan berkala. Hal ini dilakukan untuk dua hal, memastikan kesehatan dan penanganan jika ada penyakit. Sebab sering kali dijumpai jamaah lansia yang mengalami penyakit diabetes.
Dengan melakukan pemeriksaan, aka nada langkah yang bisa dilakukan untuk kontrol. Selain diberikan obat, biasanya dokter juga akan memberikan langkah yang perlu dilakukan. Baik dari makanan yang tak boleh dikonsumsi, hingga olahraga yang perlu dilakukan.
2. Aktivitas Fisik
Selanjutnya jamaah lansia juga perlu sering melakukan aktivitas fisik ringan. Baik itu olahraga ringan seperti jalan santai, senam lansia atau aktivitas fisik lain.
Aktivitas fisik dilakukan dengan maksud untuk menjaga kebugaran jamaah. Dengan kebugaran yang terjaga, jamaah tidak akan kaget saat melakukan amalan haji. Sebab memang pada dasarnya amalan haji ada yang berupa aktivitas fisik seperti Sa’i atau pun thawaf.
3. Istirahat Cukup
Dalam persiapan untuk berhaji, jamaah lansia disarankan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup. Biasanya waktu yang direkomendasikan adalah 7 hingga 8 jam per hari.
Istirahat yang cukup memiliki banyak fungsi bagi jamaah lansia. Selain membantu menjaga daya ingat, juga membantu menjaga kebugaran tubuh. Hal ini tidak hanya perlu dilakukan ketika menjelang keberangkatan, namun juga saat berada di Tanah Suci.
4. Melakukan Hobi
Selanjutnya hal yang juga perlu dilakukan adalah dengan menjalani hobi. Meski terkesan sepele, hal ini perlu untuk dilakukan.
Masa lansia sangat berbeda dengan masa muda. Sebab lansia biasanya justru ingin terus melakukan kegiatan. Namun karena fisiknya sudah melemah, maka menjalani hobi menjadi salah satu kegiatan positif.
5. Menjalani Hidup Bahagia
Satu hal yang juga menjadi satu persiapan penting adalah dengan menjalani hidup bahagia. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kerjasama orang yang berada di sekitar jamaah tersebut.
Ada banyak faktor yang menunjang kebahagiaan lansia. Selain keluarga yang mendukung, juga perlu lingkungan yang kondusif. Sebab seringkali lansia mudah terbawa perasaan. Terlebih bagi mereka yang dianggap tidak mengikuti kemauannya.
Nah itulah beberapa langkah sebagai persiapan agar ibadah haji tetap lancar bagi lansia. Namun juga dirasa persiapan sudah matang dan tidak mau menunggu lama, jamaah bisa mengambil haji furoda 2025. Terlebih jika memiliki kelonggaran dana.
Perlu Menjadi Catatan
Persiapan ilmu untuk melaksanakan ibadah haji, Sumber: pexels.com
Selain persiapan untuk kekuatan mental dan fisik, jamaah lansia juga perlu memiliki kesiapan lain. Dimana kesiapan ini tidak kalah penting dengan persiapan tersebut.
Persiapan yang dimaksud adalah persiapan ilmu. Pemahaman yang baik akan ilmu ibadah haji, akan menjadikan ibadah lebih khusyuk. Dan jamaah akan terhindari dari perasaan panik dan was-was.
Tetapi disebabkan daya ingat lansia yang sudah menurun, hal ini dapat diantisipasi dengan cara lain. Yaitu jamaah lansia sebaiknya memiliki biro perjalanan haji yang profesional. Dengan profesionalitas yang dimiliki, tentu biro tersebut akan menyediakan pemandu haji yang baik dan handal.
Dengan demikian ketika jamaah lupa dengan amalan haji, maka akan segera diingatkan. Sehingga pelaksanaan ibadah haji akan menjadi semakin lancar.